skip to main |
skip to sidebar
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Manakah dari kedua golongan itu yang lebih berhak mendapatkan keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui? (Al-An’am [6]: 81). Apa Beda Malam Kita Dengan Malam Mereka. Simak tulisan berikut ini.
Di dalam Al Quran kita banyak mendapati pertanyaan yang sesungguhnya tidak membutuhkan jawaban. Seperti juga dalam ayat di atas, Allah SWT ingin menguatkan pernyataan-Nya bahwa antara golongan orang yang berkarakter baik itu tidak sama dengan golongan orang yang tidak berkarakter.
Salah satu karakter yang baik dan unggul itu ditandai dengan kegiatan mereka di malam hari. Yang membedakan Malam Kita Dengan Malam Mereka. Orang yang berkarakter tidak cukup dilihat aktivitasnya di siang hari yang dipenuhi dengan berbagai kesibukan. Mereka juga perlu dipantau kehidupan malam harinya.
Dalam hal ini, apakah mereka ditengah malamnya berzikir atau sedang tidur? Apakah mereka berdiri menjalankan shalat atau mendengkur? Apakah mereka sedang bersujud atau mereka sedang bersenda gurau? Apakah mereka sedang menangis karena larut dalam doa dan zikir atau tertawa?
Ayat berikut ini kembali mempertegas perbedaan antara dua golongan, Allah SWT berfirman: (Apakah kamu orang-orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang-orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang-orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.” (Az-Zumar [39]:9).
Lagi-lagi Allah mempertanyakan, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? Jawabannya jelas berbeda, seperti perbedaan antara siang dan malam, antara gelap dan terang, antara hitam dan putih.
Apa Beda Malam Kita Dengan Malam Mereka. Perbedaan itu lebih lanjut dijelaskan dalam Al Quran: “sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di taman-taman (surga) dan mata air. Mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sebelumnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik, mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam, dan pada akhir malam mereka memohon ampun (Kepada Allah). (Adz-Dzariyat [15]; 15-18.
Tentang kualitas shalat malamnya Rasulullah SAW tidak perlu diragukan lagi, beliau sangat khusyu’ melebihi kekhusyu’kan siapapun. Adapun tentang lamanya beliau shalat malam, kembali ‘Aisyah menjelaskan, bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat sebelas rakaat. Satu sujud beliau pada waktu itu setara dengan lamanya seorang diantara Kmu membaca lima puluh ayat, sebelum beliau mengangkat kepala. Dan beliau ruku’ dua kali sebelum shalat fajar. Lalu beliau berbaring diatas sisi badan beliau sebelah kanan hingga muadzin mendatangi beliau untuk shalat. (Riwayat Bukhari).
Sungguh sangat jauh berbeda antara kualitas dan kuantitas shalat malam kita. Hari-hari kita masih banyak kita isi dengan senda gurau, menyaksikan tayangan televisi yang sia-sia, dan banyak tidur. Padahal, beliau mengisi waktu-waktunya untuk beribadah, bertaubat, bermunajat, dan taqarrub ilallah.
Alhamdulillah, masih ada di antara kita, meskipun belum optimal, orang-orang yang sangat serius memperhatikan waktu malamnya. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk tetap menghidupkan malam dengan memperbanyak amal salih. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Foto : Google.com
Selengkapnya → Beda Malam Kita Dengan Malam Mereka
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Bagaimana Taubat Nasuha yang dicontohkan Rasulullah SAW? Berikut gambarannya.
Pertama, Adanya kesadaran setelah melakukan dosa. Setelah memahami bahwa perbuatan itu adalah dosa, maka ia segera menyadari keagungan Rabbnya, mengetahui kekurangan dirinya dalam mengikuti setan. Kesadaran jiwa adalah langkah awal manusia untuk bertaubat. Jiwalah yang akan mendorong hati untuk menyesal, kemudian bertekad untuk meninggalkan dosa itu. Lalu lidahnya beristighfar dan tubuhnya mencegah dari melakukan lagi (lihat surat Ali Imran [13] ayat 135).
Kedua, Adanya penyesalan dalam hati. Wajib bagi setiap muslim untuk menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukannya, sebab penyesalan merupakan salah satu syarat sahnya taubat, seperti yang Rasulullah SAW sabdakan, “Penyesalan adalah taubat,” (Riwayat Ahmad, Idnu Majah, Al-Hakim).
Ketiga, Berazam untuk meninggalkan selama-lamanya. Jangan sampai terjadi, pagi hari taubat sementara sore harinya kembali mengulangi lagi. Andai suatu saat tekad untuk berubah tersebut melemah, kemudian ia tertipu oleh setan sehingga terpeleset lagi, dan kembali bermaksiat, maka taubat itu tidak batal. Dalam kasus seperti ini, ia harus segera bertaubat lagi, menyesal dan menyusun tekad lagi, tanpa berputus asa bahwa taubatnya tidak diterima.
Keempat, Beristighfar. Meminta ampun kepada Allah SWT bisa dilakukan dengan cara memanjatkan doa sebagaimana diungkap Nabi Adam dan Hawa dalam kisah di atas (Al-A’raaf[7]:23). Contoh lain adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, ”Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari kesalahanku dengan air, salju dan embun. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahan seperti baju yang putih dibersihkan dari kotoran.” (Riwayat Bukhari dan Muslim dari A’isyah).
Kelima, Mengiringi perbuatan buruk dengan perbuatan baik. Inilah yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW kepada Abu Dzarr RA ketika beliau berwasiat kepadanya, “Bertaqwalah di manapun engkau berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya ia akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (Riwayat Ahmad dan Tirmizi dari Abi Dzar).
Jika sudah terlanjur melakukan maksiat, seseorang hendaknya segera mengiringinya dengan kebaikan seperti shalat, sedekah, puasa, perbuatan yang baik, istighfar,berzikir, bertasbih, dan macam-macam perbuatan baik lainnya.
Demikian beberapa Taubat Nasuha yang dicontohkan Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam Bish-Shawab.*[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Foto : Google.com
Selengkapnya → Belajar Taubat Nasuha Dari Para Nabi
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Silaturahim halal bil halal sebagai bagian dari menyambung silaturahim adalah agenda rutin Keluarga Besar Al Hikmah Toyan dan dilaksanakan seusai Shalat Idul Fitri.
Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB, bertempat diserambi Masjid Al Hikmah Toyan. Seperti biasa, pelaksanaan halal bil halal selalu dipenuhi oleh jamaah dan warga baik yang berdomisili di Toyan maupun yang berasal dari perantauan, baik di Lampung, Kalimantan, Sulawesi, Jakarta, Bandung ataupun dari Yogyakarta. Halal bil Halal ini diikuti lebih kurang 300 jamaah.
Kegiatan diawali dengan sambutan dan laporan dari Ketua Takmir terkait penyelenggaraan Ramadhan Mubarrak 1434 Hijriyah, Drs. Slamet Riyadi. Dalam laporannya disampaikan kegiatan mulai dari Pra Ramadhan, Ramadhan sampai dengan Halal bil halal pada kesempatan pagi hari tersebut.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya, pada pra ramadhan meliputi, Pemlesteran Pagar Masjid, Konblok Jalan Utara Masjid, pembuatan aksesoris masjid dan pengajian pra Ramadhan. Sementara itu untuk kegiatan selama Ramadhan diantaranya :
1. Turnamen Badminton Ramadhan Cup ke-2
2. Siaran On Air Radio Komunitas Suara Ramadhan 88 MHz
3. Kuliah Subuh - Tarawih - Kultum Remaja
4. Pengajian Buka Puasa - Buka Puasa Rutin
5. Kajian Silaturahim Remaja [2 kali]
6. Tadarus Quran - Khataman Al Quran [3 kali khatam]
7. Pengelolaan ZIS
8. Kupatan - Takbir Keliling
9. Shalat Idul Fitri - Halal Bil Halal
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan laporan pengelolaan Zakat, Infak dan Shodaqoh, serta penerimaan infak subuh yang dikumpulkan selama ramadhan yaitu sebesar Rp. 4.235.700,- mengalami peningkatan dari perolehan tahun kemaren yaitu Rp. 3.691.000,-. Sedianya infak tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan fisik masjid. ”Seluruh zakat infak dan shodaqoh sudah diserahkan kepada yang berhak menerima akan dialokasikan untuk pembangunan fisik yang belum dilaksanakan yaitu pembangunan tempat wudhu”, ungkap Slamet.
Sementara itu Tunjangan Hari Raya (THR) juga disampaikan kepada Remaja Islam Masjid, Santri Taman Pendidikan Al Quran dan Penyiar Radio Komunitas Suara Ramadhan sebagai bagian dari Pembinaan Generasi Muda dan Kader.
Lebih jauh, Slamet berharap bahwa jamaah masjid yang berada di luar kampung halaman tetap bisa mengetahui informasi terkait perkembangan dan situasi masjid dapat memantau melalui website yaitu di www.alhikmahtoyan.blogspot.com.
Sebagai pembina generasi muda dan kader sebagai asset perjuangan di masjid Al Hikmah Toyan Slamet juga berterima kasih dan memohonkan maaf remaja dan angkatan muda kepada majelis taklim Ibu-ibu yang telah membantu Remaja Islam Masjid (Rismas) dalam hal pengadaan Konsumsi untuk buka puasa selama Ramadhan 1434 Hijriyah.
Sambutan diakhiri dengan permohonan maaf, apabila dalam penyelenggaraan Ramadhan banyak terdapat kesalahan baik fisik maupun non fisik serta berharap semoga pelaksanaan Ramadhan Mubarak 1435 Hijriyah Lebih Baik. Lebih lanjut Slamet mohon doa dan restu kepada jamaah yang hadir agar generasi muda, kader penerus perjuangan diberikan kekuatan dan keistiqomahan dalam menuntut ilmu dan memajukan masjid ke arah yang lebih baik. Kegiatan diakhiri dengan Doa dan dilanjutkan dengan berjabat tangan seluruh jamaah yang hadir.
Semoga dengan halal bil halal tersebut, tali silaturahim yang telah ada tetap terjaga, baik jamaah yang ada di kampung halaman maupun yang berada diluar daerah. Dipanjangkan umurnya dan dihapuskan dosanya oleh Allah SWT. Aamiin. *[adm]
Selengkapnya → Silaturahim Dengan Halal Bil Halal 1434 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Rabu, 14 Agustus 2013 sebagai bagian dari Masjid sebagai pusat dakwah, Takmir Masjid Al Hikmah adakan pengelolaan zakat, infak dan shodaqoh tahun 1434 Hijriyah di serambi Masjid Al Hikmah Toyan.
Penerimaan zakat, infak, dan shodaqoh sendiri sudah dimulai pada pagi hari yang pada saat yang bersamaan dilakukan pembuatan ketupat lebaran untuk acara kupatan pada malam 1 Syawal 1434 Hijriyah. ”Penerimaan ZIS sudah dimulai Sabtu pagi ini, dan rencananya mulai bakda Shalat Maghrib, zakat fitrah, maal dan shodaqoh sudah dapat disalurkan bagi yang berhak,” kata Suwito, salah satu Amil pengelolaan ZIS Al Hikmah Toyan.
Penerimaan zakat fitrah pada tahun ini adalah sejumlah 640 Kg dan uang sejumlah Rp. 720.000,- dari wajib zakat 292 orang. Zakat tersebut sedianya akan disampaikan kepada para mustahiq sejumlah 39 orang disekitar Masjid Al Hikmah Toyan. Adapun sebagian dari zakat ini akan disalurkan melalui Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wates Selatan untuk kemudian akan diteruskan ke wilayah-wilayah yang minim zakat di Kabupaten Kulon Progo.
Suwito menjelaskan bahwa mustahiq pada tahun ini mengalami penurunan dari 43 orang yang menerima pada tahun lalu menjadi 39 orang. Hal ini diindikasikan bahwa kemampuan masyarakat secara finansial dapat dikatakan lebih baik. Harapannya, di tahun-tahun mendatang penerima zakat fitrah akan lebih sedikit bahkan menjadi nol.
Tidak banyak memang, zakat yang dikelola. Namun setidaknya semua harus dimanage sedemikian rupa dengan baik dan benar. Sehingga Zakat, Infak dan Shodaqoh pada tahun ini benar-benar dapat dioptimalkan keberadaannya. Indahnya berbagi. *[adm]
Referensi : ZIS 1433 H
Selengkapnya → Zakat Infak Shodaqoh 1434 Hijriyah
Tak terkecuali pada Ramadhan Mubarrak 1434 Hijriyah tahun ini. Kegiatan Kupatan dimulai pada hari Selasa, 6 Agustus 2013 bakda shalat tarawih diserambi Masjid Al Hikmah Toyan dengan acara pembuatan wadah kupat dan dilanjutkan pada keesokan harinya yaitu pada Rabu, 7 Agustus 2013. Adapun pembuatan ketupat pada tahun ini adalah sejumlah 250 buah.
Puncak kegiatan kupatan sendiri dilaksanakan pada 7 Agustus 2013 malam bertepatan dengan takbiran yang digelar pada malam 1 Syawal di serambi Masjid Al Hikmah Toyan. Kegiatan Kupatan dan takbiran tampak meriah dihadiri Remaja Islam Masjid, Santri Taman Pendidikan Al Quran, Pengajian Ibu-ibu dan juga jamaah laki-laki.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan informasi pengelolaan Zakat Infak dan Shodaqoh yang dilaksanakan oleh Amil pada Rabu, 7 Agustus 2013. Seusai kegiatan kupatan, acara disambung dengan takbir keliling. Sebagaimana takbir keliling Tahun yang lalu, kegiatan takbiran tahun inipun dilaksanakan dengan membawa sejumlah peralatan musik modern seperti gitar, drum guna memeriahkan suasana takbiran. Takbiran juga didukung dengan 2 (dua) buah truk, 2 (dua) buah mobil pick up, sejumlah kendaraan roda 4 dan puluhan sepeda motor.
Takbir keliling mengambil rute dari Masjid Al Hikmah Toyan mengarah ke timur Bendungan, Nagung, Panjatan, Krembangan, Cabean, lalu berbelok ke arah utara menuju Tugu Pensil, Kedungsari, Milir, Masuk Kota Wates ke arah Margosari, Alun-alun Wates, Palang Pintu Kereta Api sebelah Barat, Pasar Wates, Karangnongko, kembali ke arah selatan menuju Nagung, Bendungan dan berakhir pada Pukul 23.30 di Masjid Al Hikmah Toyan. *[adm].
Selengkapnya → Ketupat Dan Gema Takbir 1434 Hijriyah Masjid Al Hikmah Toyan
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Setelah kurang lebih 1 (satu) bulan mengudara di Bulan Suci Ramadhan 1434 Hijriyah, Rabu dini hari, 7 Agustus 2013, Radio Komunitas Suara Ramadhan 88 MHz akhiri on air.
Sebagaimana diketahui, Radio Komunitas Suara Ramadhan 88 MHz telah mengudara mulai tahun 1425 Hijriyah atau 2005 Masehi, Tahun 1434 Hijriyah/2013 ini menjadi tahun ke 9 On Air. Adapun jangkauan siar pada tahun ke-9 adalah seluruh Kecamatan Wates, sebagian Kecamatan Temon, Panjatan dan Kecamatan Pengasih.
Dalam pelaksanaan On Air Radio Komunitas Suara Ramadhan 1434 Hijriyah beberapa penyiar wajah baru bermunculan. Selain beberapa penyiar lama seperti DJ OI, DJ Kriwil, DJ Indra, DJ muncul beberapa nama diantaranya DJ Gayus, DJ Herman, DJ Alex. Kemunculan penyiar baru ini diharapkan sebagai bagian dari kaderisasi.
Radio Komunitas Suara Ramadhan 88 MHz menjadi salah satu alternatif untuk melatih serta menyalurkan bakat verbal dan keinginan mereka untuk berbicara didepan mic siar. Radio Komunitas Suara Ramadhan membuka kesempatan bagi Remaja Islam yang mau berlatih mengasah kemampuannya tersebut.
Diharapkan kedepan, DJ baru dapat menggantikan DJ lama dan meneruskan keberadaan Radio Komunitas Suara Ramadhan 88 Mhz yang merupakan salah satu Unit Kegiatan Masjid (UKM) dan akan terus mengudara menemani hari-hari selama Ramadhan.
Beberapa programa acara yang telah dipersiapkan diantaranya :
01. Musik Islami
02.Tausiah
03. Kajian Remaja
04. Ngabuburit
05. Buber
06. Live Kultum (dari Mimbar Al Hikmah Toyan)
07. Live Taraweh
08. Mushola (Musik Slow dan Galau)
09. Kolaq (Koleksi Lagu Request)
10. Saum (Sair Untuk Malam)
Dengan berakhirnya Ramadhan 1434 Hijriyah berarti Radio Komunitas Suara Ramadhan akhiri on air untuk mengudara kembali pada 1435 Hijriyah. Semoga, Aamiin. *[adm]
Referensi : 9 Tahun On Air Radio Komunitas Suara Ramadhan
Selengkapnya → Radio Komunitas Akhiri On Air 1434 Hijriyah
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Bayan Fi Tafsiril Quran. Kitab ini termasuk kitab tafsir terbaik diantara kitab-kitab tafsir yang ada. Dalam kitab ini Imam Thabari menjelaskan tentang tafsir yang berkaitan dengan aqidah dan fiqih yang disimpulkan dari Al Quran. Misalnya dalam masalah aqidah akan menjelaskan makna istiwa, dalam Surat Al Baqarah (2) ayat (29) dengan sangat gamblang bahwa istiwa adalah ala wa irtafa. Yang artinya ketinggian kerajaan dan kekuasaan Allah SWT, bukan ketinggian berubah berpindah ke ‘Arasy. Siapa Imam Al Thabari. Berikut beritanya.
Kitab tafsir ini menjadi bukti bahwa al-thabari adalah seorang mufassir besar, oleh karena itu tidak salah jikadia mendapat julukan marja’ul maraji (induk para ahli tafsir). Sedangkan dalam ilmu fiqih, Al Thabari mengarang kitab berjudul ikhtilaf Al-fugaha (perbedaan pendapat para ulam). Melalui karya ini, umat islam bisa mengetahi perbedaan para ulama dalam masalah fiqih. Karena karyanya ini, ia diakui sebagai fugaha terkemuka. Bahkan ia mendapat gelar sebagai mustahid mutlak, layaknya par iman besar fiqih seperti, Iman Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali.
Selain dikenal sebagai seorang Mufassirin dan Fuqaha, ulama yang satu ini juga dikenal sebagai ahli hadist dan sejarah. Sering ia menolak hadist untuk penafrsiran agrumentasi dalam sebuah penafsiaran ika hadist tersebut ia anggap lemah, tidak sesuai untuk menjadi pijakan agrumentasi dari suatu ayat yang ia tafsirkan.
Dalam bidang sejarah, ia tercatat sebagai perintis sejarah islam. Ia mendapatkan gelar “Bapak Sejarah Islam’’ karena jasanya meretas jalan di bidang kajian itu. Ilmunya dalambidang ini pun berhasil diabadikan dalam sebuah karyanya berudul: tarikhul umam wal muluk (sejarah umat-umatnya dan para rajanya.
Al-thabari juga menulis kitab sejarah berjudul tarikh al- rusul wa al-muluk atau dikenal dengan nama tarikh al-tabari. Isinya menceritakan peristiwa sejarah yang belum pernah ditulis oleh sejarawan sebelumnya. Kitab tersebut terbagi menjadiu dua bagian, bagian pertama berisi sejarah arab, parsi dan romawi sebelum islam, dan bagian yang kedua berisi sejarah pasca Islam.
Al Thabari kecil dikenal sebagai anak yang cerdas dan gemar dengan ilmu. Kecermelangan akalnya tercemin dari kegemarannya terhadap ilmu sejak masih belia. Pada usia 8 tahun, Al Thabari sudah diberi kepercayaan menjadi imam, yaitu thabaristan parsi yang sekarang dikenal dengan Iran. Ketika beranjak dewasa, rasa dahaga terhadap ilmu telah mengantarkan ulama yang lahir pada tahun 225 H/839 M pada jalan pengembaraan keberbagai kota pusat ilmu.
Al Thabari pertama kali berangkat ke Ray, Iran. Kemudian pergi ke wasit dan basrah untuk mengikuti beberapa kuliah. Setelah itu melanjutkan perjalanan ke kufah untuk mendalami ilmu hadist dan ilmu yang berkaitan dengannya. Ia belajar dengan Muhammad bin Humaid Arrazi. Ia mampu menulis 100 ribu hadist. Setelah itu ia kembali ke Baghdad untuk belajar ilmu Al Quran dan fiqih imam syafi’i.
Meski dikenal dengan khalaknya melalui karya tafsirnya, al-Thabari hidup dengan kesederhanaan. Al Thabari berusaha meninjau kehidupan duniawi dengan selalu mengembangkan kehidupan Zuhud, Wara dan Tawadhu. Ia pernah di minta untuk menjadi hakim, ia tolak. Al-Thabiri wafat pada tahun 310 H di baghdad dalam usia 86 tahun. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Foto : Google.co.id
Selengkapnya → Imam Al Thabari : Gemar Menuntut Ilmu
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Islam adalah aturan komprehensif yang meliputi seluruh aspek kehidupan. Islam tidak menomorsatukan ibadah dan menomorduakan muamalah. Keduanya sama pentingnya, seiring dan sejalan. Demikian juga masalah shalat tidah terpisah dengan mencari rejeki. Ini adalah keutuhan ajaran islam. Ibadah dan muamalah sama pentingnya.
Perhatikan surat terakhir Surat Al Jumuah, disana akan kita dapat keseimbangan antara sholat, mencari rejeki dan zikir kepada Allah SWT. Ketiga kegiatan dipadu menjadi satu kesatuan kegiatan yang indah dan penuh manfaat. Berbuat baik dan berlaku ihsan merupakan poin yang bisa menambah beratnya timbangan amal. Sebaliknya perbuatan zalim, menyakiti orang lain, baik dengan lisan maupun tulisan maupun tangannya merupakan penambah dosa. Jika timbangan amal kebaikan (ashabul yamin) yang lebih ringan dengan timbangan keburukan (Ashabuls Simal) maka neraka lebih pantas baginya, kecuali atas rahmat Allah SWT dan ampunan-Nya.
Rasulullah pernah menjelaskan dengan sangat baik tentang orang-orang yang mendapatkan kerugian besar ketika diakhirat. Orang yang bangkrut merupakan orang yang tidak memiliki dirham atau harta kekayaan. Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang pada hari kiamat datang membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, tetapi ia selalu mencaci maki, menuduh, dan amakan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu pahalanya akan diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka sehingga pahalanya akan habis. Selanjutnya sebagian dosa setiap orang dari mereka diambil untuk bebankan kepada orang tersebut, hingga mereka dilempar ke api neraka. (Riwayat Muslim). Ibadah dan muamalah sama pentingnya.*[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Foto : Google.co.id
Selengkapnya → Ibadah Dan Muamalah Sama Pentingnya
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Fatan Fantastik penulis buku Bikin Belajar Selezat Coklat isi kajian remaja dan buka bersama pada Ahad, 4 Agustus 2013, di Serambi Masjid Al Hikmah Toyan.
Tema yang diambil pada kesempatan tersebut adalah ”Seuntai Benang Cinta Untuk Merajut Prestasi”. Kajian Ramaja dan Buka Puasa Bersama tersebut dilaksanakan atas kerjasama Panitia Penyelenggara Shalat Ied (PPSI), Radio Komunitas Suara Ramadhan 88 MHz, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Wates Selatan, dan Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan.
Kegiatan berlangsung meriah dan diikuti oleh kurang lebih 100 peserta dari Remaja Islam Masjid yang ada di wilayah Wates Selatan. Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan kenang-kenangan dari Kusuma Dwi Cahyo mewakili Panitia Penyelenggara Shalat Id (PPSI) Jembatan Timbang Kulwaru.
Andi Yahya, Ketua Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dengan target peserta Remaja Islam. Andi menambahkan bahwa kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah silaturahim antar Remaja Islam Masjid yang ada diwilayah Wates Selatan.
Sementara itu, Kusuma Dwi Cahyo Sekretaris Panitia Penyelenggara Shalat Id (PPSI) Jembatan Timbang Kulwaru menjelaskan bahwa Tema ”Seuntai Benang Cinta Untuk Merajut Prestasi” diharapkan dapat menumbuhkan semangat dari Remaja Islam dalam merajut prestasi dalam menggapai Cita dan Cintanya. Kegiatan seperti halnya kajian remaja tersebut diharapkan akan terus menjadi agenda rutin Semarak Ramadhan Masjid Al Hikmah Toyan.
Kegiatan kajian remaja yang disampaikan oleh Fatan Fantastik diakhiri dengan buka puasa dan Shalat Maghrib berjamaah. Semoga bermanfaat. Aamiin. *[adm]
Selengkapnya → Fatan Fantastik Isi Kajian Remaja Dan Buka Bersama
[alhikmahtoyan.blogspot.com] – di 10 Hari Terakhir Ramadhan 1434 Hijriyah, tepatnya Sabtu, 3 Agustus 2013 selepas Shalat Isya dan Tarawih berjamaah dilaksanakan Masjid Al Hikmah Toyan adakan Khataman Al Quran.
Kegiatan khataman merupakan salah satu bagian dari seluruh rangkaian Semarak Ramadhan 1434 Hijriyah dan dilaksanakan bertepatan pada malam 27 Ramadhan 1434 Hijriyah. Pemilihan malam 27 Ramadhan sendiri didasarkan atas pertimbangan bahwa pada malam 10 Ramadhan terakhir biasanya jamaah yang hadir mengikuti kegiatan ibadah semakin sedikit, sehingga diharapkan dengan adanya khataman lebih dapat menambah semangat di akhir ramadhan.
Pada Ramadhan 1434 Hijriyah ini Jamaah yang terdiri dari Remaja Islam Masjid, Pengajian Ibu-ibu serta Takmir Masjid Al Hikmah Toyan berhasil mengkhatamkan Al Quran sebanyak 3 kali. Terlepas dari berapa kali peserta tadarus dapat mengkhatamkan Al Qur’an, lebih dari itu esensi yang paling penting adalah bagaimana kemudian membiasakan kembali membaca dan mempelajari Al Qur’an di luar Bulan Suci Ramadhan.
Kalau ada yang beranggapan, bahwa selama Ramadhan semua amal ibadah termasuk mentadabburi Al Qur’an, pahalanya dilipatgandakan tentu tidak salah. Namun, akan lebih baik jika keistiqomahan membaca Al Qur’an itu tetap diterapkan di luar Ramadhan, walaupun pahala tidak dilipatgandakan sebagaimana Ramadhan.
Atau mungkin ada yang mengatakan kalau Ramadhan, masjid pasti selalu ramai dengan jamaah, sehingga tadarus pun akan ramai. Tentu hal itu juga benar adanya. Namun alangkahkah indahnya, ketika di luar Ramadhan masjid kita itu juga selalu ramai sebagaimana ketika ramadhan. Bisakah ? Tentu sangat bisa. Bukankah Ramadhan adalah tempat pendadaran, sementara bulan lain adalah tempat implementasi.
Kegiatan khataman diawali dengan penampilan dari Santri Taman Pendidikan Al Quran Masjid Al Hikmah Toyan yang membacakan Surat-surat pendek Juz 30, yang kemudian disambung dengan pembacaan doa Khotmil Quran oleh Ketua Takmir Masjid Al Hikmah Toyan, Slamet Riyadi. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya kegiatan khataman juga dimeriahkan dengan adanya sedan ijo dengan menu yaitu nasi, telur, mie, tahu dan tempe.
Andi Yahya, Ketua Remaja Islam Masjid Al Hikmah Toyan yang ditemui sesaat setelah kegiatan selesai berharap agar kegiatan ini dapat terus dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang. Adapun filosofi yang terkandung dalam khataman tersebut adalah wujud syukur karena Keluarga Besar Masjid telah berhasil mengkhatamkan Al Quran.
Dengan khataman yang telah dilaksanakan, bukan berarti selesai juga membaca Al Quran, namun lebih dapat meningkatkan semangat terutama di malam-malam 10 Hari terakhir Ramadhan 1434 Hijriyah. *[adm]
Referensi : Momentum Khataman | Tadarus Al Quran Semoga Tidak Terhenti
Selengkapnya → Al Hikmah Adakan Khataman Al Quran 1434 Hijriyah